Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mencuri perhatian investor setelah mengalami lonjakan tajam pada perdagangan Selasa 13 Desember 2022. Harga saham GOTO ditutup di level 100, naik 13 poin atau 14,94% dibandingkan sehari sebelumnya. Ini merupakan kenaikan pertama setelah sebelumnya mengalami penurunan hingga terkena auto rejection bawah (ARB) selama 11 hari perdagangan beruntun.
Lonjakan Harga Saham GOTO dan Penyebabnya

Lonjakan harga saham GOTO ini terjadi di tengah optimisme dari lembaga riset ternama seperti UBS dan Mandiri Sekuritas yang memberikan rekomendasi beli (BUY) untuk saham emiten teknologi terbesar di Indonesia ini. UBS menaikkan rekomendasinya menjadi “Buy” dengan target harga Rp160 per saham, sementara Mandiri Sekuritas menetapkan target harga Rp415 per saham.
UBS menyatakan bahwa berakhirnya periode lock-up pada 30 November 2022 serta kinerja keuangan yang stabil menuju profitabilitas pada tahun 2023 menjadi faktor utama yang mendorong penilaian ulang proyeksi saham GOTO. Meskipun sebelumnya harga saham GOTO turun hingga 45-50% dalam sebulan terakhir, kini prospek jangka panjang dinilai menarik.
Kinerja Keuangan dan Proyeksi Pertumbuhan

Menurut laporan kuartal ketiga 2022, UBS memperkirakan bahwa GOTO akan meningkatkan GMV (GTV) sebesar 16% dan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif di semester pertama 2025. Marjin kontribusi positif diperkirakan akan terjadi pada paruh kedua 2023. Selain itu, UBS juga melihat potensi pertumbuhan pendapatan segmen on-demand dan e-commerce GoTo antara 20-30% dari tahun 2022 hingga 2025.
Selain itu, take-rate e-commerce masih rendah dibanding standar global sehingga masih memiliki ruang untuk bertumbuh. Data dari UBS Evidence Lab menunjukkan bahwa MAU Tokopedia telah mengungguli kompetitornya pada kampanye belanja nasional (9-9, 10-10, 11-11), dengan pertumbuhan 20% dari tahun ke tahun.
Rekomendasi Analis dan Prediksi Harga Saham

Mayoritas analis memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO jelang rilis kinerja. Maybank Investment memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp120 per saham, sementara Aletheia Capital memberikan target harga tertinggi yaitu Rp125 per saham. Sementara itu, Bahana Sekuritas dan Morgan Stanley memberikan rekomendasi hold dengan target harga masing-masing Rp73 dan Rp91 per saham.
Meski saat ini harga saham GOTO melemah 3,08% ke level Rp63 per saham, saham GOTO telah menguat 5% selama sebulan terakhir. Namun, saham perusahaan pimpinan Patrick Walujo ini masih melemah 10% sejak awal tahun 2025.
Profil Singkat Saham GOTO

Saham GOTO adalah kode untuk emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di sektor Layanan Perdagangan dan Investasi. Perusahaan ini didirikan pada 17 Mei 2021 sebagai hasil merger antara Gojek dan Tokopedia. IPO GOTO dilakukan pada 11 April 2022.
GOTO adalah salah satu emiten teknologi terbesar di BEI dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp148 triliun. Saat ini, harga saham GOTO adalah Rp94 per saham. Perusahaan menyediakan platform digital yang menggabungkan layanan on-demand, e-commerce, produk digital, dan fintech.
Analisis Fundamental dan Teknikal Saham GOTO

Analisis fundamental menunjukkan bahwa meskipun GOTO belum mencetak laba bersih, rugi bersihnya konsisten mengecil. Pendapatan bersih perusahaan meningkat dari Rp2,3 triliun pada 2019 menjadi Rp4,5 triliun pada 2021.
Rasio PER (P/E) trailing twelve months (ttm) saham GOTO hari ini adalah -9,18 dan rasio PBV (P/B) most recent quarter (mrq) adalah 1,58. Dalam analisis teknikal, indikator RSI (14) menunjukkan jenuh jual (oversold) sehingga memberi sinyal rekomendasi beli (buy). Indikator Stochastic (9,6) juga menunjukkan oversold dan masuk ke sinyal rekomendasi beli.
Prediksi Harga Saham GOTO Tahun 2024

Prediksi harga saham GOTO tahun 2024 cenderung stagnan karena sentimen makro seperti prediksi suku bunga global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun, jika kerja sama dengan TikTok dapat terealisasi, prospek jangka panjang saham GOTO tetap positif.
Secara keseluruhan, meskipun harga saham GOTO anjlok berkepanjangan, ada harapan bahwa kemitraan strategis dan pertumbuhan bisnis akan membawa kembali investor ke saham ini. Namun, investor tetap harus mempertimbangkan risiko dan melakukan analisis mendalam sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham GOTO.
