Penyelidikan Terkait Video Petugas Damkar yang Menyemprot Objek Diduga Hantu Pocong
Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan video yang menampilkan aksi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprot objek yang diduga merupakan hantu pocong. Kejadian ini terjadi di sekitar pohon yang berada di jalan di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, video tersebut ternyata adalah hoaks atau informasi palsu.
Menurut Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi, Purwanto, pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal ke seluruh regu yang bertugas. Hasilnya, tidak ada satupun petugas Damkar yang melakukan penyemprotan seperti yang viral di media sosial.
“Setelah kami konfirmasi dengan tiga regu Damkar, semuanya menjawab bahwa tidak ada yang melakukan penyemprotan pocong di Desa Kedunggalar. Laporan warga soal teror pocong pun tidak pernah masuk ke kami,” ujar Purwanto pada Minggu (17/8).
Purwanto menjelaskan bahwa viralnya kejadian tersebut bermula dari seorang warga yang bercerita di sebuah grup Facebook tentang pengalamannya diteror oleh sesosok hantu berwujud pocong di wilayah Kecamatan Kedunggalar. Akun tersebut kemudian dibanjiri berbagai komentar dari warganet.
Sehari setelahnya, kisah tersebut tersebar luas dan menjadi buah bibir di kalangan pengguna media sosial. Banyak netizen yang membenarkan bahwa ada hantu pocong yang meneror warga saat malam hari di daerah tersebut.
Namun, Purwanto memastikan bahwa informasi yang beredar di berbagai akun media sosial lintas platform tersebut adalah kabar bohong dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kroscek dengan relawan di wilayah Ngawi Barat, dan hasilnya sama, tidak ditemukan adanya kegiatan penyemprotan ataupun laporan terkait keberadaan pocong.
“Dari informasi yang kami kumpulkan, video yang beredar di media sosial ternyata hanya hoaks. Tidak ada kejadian sebenarnya di lapangan,” kata dia.
Imbauan untuk Masyarakat
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi tersebut mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyebarkan informasi yang belum dibuktikan kebenarannya. Lebih-lebih jika informasi yang disebarkan secara ngawur berpotensi merugikan institusi Damkar Kabupaten Ngawi.
Ia juga menyesalkan adanya konten yang dibuat di media sosial Facebook hingga TikTok menggunakan atas nama Pemadam Kebakaran (Damkar) hanya untuk mengemis like dan kepentingan viral semata. “Kami minta kepada masyarakat, khususnya pembuat konten, jika memang ingin membuat video menggunakan atribut Damkar, sebaiknya melapor dulu. Jangan sampai menimbulkan kesan seolah-olah itu kegiatan resmi dari Damkar Ngawi, padahal hoaks,” tambahnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, Damkar Ngawi berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial serta tidak mudah percaya terhadap kabar yang belum terbukti kebenarannya.
