Mobil listrik bekas kini semakin terjangkau, dengan harga yang menurun drastis. Hal ini memberikan dampak pada berbagai pabrikan mobil listrik, terutama dari China dan Korea Selatan.
Daniel Libianto, pemilik diler mobil bekas Victory 88 di daerah MGK Kemayoran, mengungkapkan bahwa penurunan harga tidak hanya terjadi pada mobil listrik asal China, tetapi juga mobil listrik dari Korea Selatan. Ioniq, salah satu merek ternama dari Korea, kini mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Menurut Daniel, meskipun Ioniq sebenarnya tidak terlalu terpengaruh oleh persaingan harga, namun strategi pemasaran mereka tampaknya mulai meniru pendekatan yang digunakan oleh mobil-mobil China.
Andi Supriadi, pemilik diler mobil bekas Jordy Motor di MGK Kemayoran, menjelaskan bahwa penurunan harga mobil listrik bekas disebabkan oleh munculnya banyak mobil listrik baru. Merek-merek baru dengan model-model terbaru dan harga yang lebih murah membuat mobil lama kehilangan daya tarik.
Menurut Andi, mobil listrik BYD bisa mengalami penurunan harga hingga 40 persen dari harga barunya. Misalnya, BYD yang sebelumnya dijual dengan harga hampir Rp 600 juta, kini harga bekasnya bisa turun hingga Rp 320 juta. Begitu pula dengan Ioniq 5 yang sebelumnya dijual seharga Rp 755 juta, kini harganya turun menjadi sekitar Rp 500 juta.
Berdasarkan pantauan di beberapa situs jual beli online, banyak mobil listrik bekas yang ditawarkan dengan harga jauh lebih rendah dibandingkan harga barunya. Contohnya adalah BYD Seal tipe Premium, yang saat ini dijual dengan harga Rp 639 juta. Harga bekasnya kini mencapai kisaran Rp 400 jutaan.
Wuling Air ev, yang sekarang memiliki harga baru mulai dari Rp 184 juta untuk tipe terendah, kini harga bekasnya hanya sekitar Rp 130 juta hingga Rp 170 jutaan, tergantung tahun produksinya. Chery Omoda E5, yang kini berubah nama menjadi Chery E5, memiliki harga baru mulai dari Rp 369,9 juta hingga Rp 399,9 juta. Harga bekasnya untuk tahun 2024 sudah mencapai kisaran Rp 320 jutaan.
Hyundai Ioniq 5 tipe Signature Long Range, yang masih dijual dengan harga Rp 844,6 juta, kini harga bekasnya sudah mencapai Rp 400 jutaan. Meskipun mobil ini diproduksi pada tahun 2023 dan 2024, harga bekasnya tetap turun drastis.
Nissan Leaf, yang saat ini dijual dengan harga antara Rp 738 juta hingga Rp 744 juta, kini memiliki harga bekas sekitar Rp 265 jutaan untuk model tahun 2022.
Sementara itu, Toyota bZ4X tahun 2024 dijual dengan harga kredit sekitar Rp 585 juta dan tunai sekitar Rp 625 juta. Padahal, harga baru mobil listrik CBU Jepang ini lebih dari Rp 1 miliar.
Penurunan harga mobil listrik bekas ini menunjukkan adanya pergeseran pasar, di mana konsumen mulai mempertimbangkan mobil listrik bekas sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Namun, hal ini juga membawa tantangan bagi para penjual dan produsen mobil listrik.
