
Strategi PT Madusari Murni Indah Tbk untuk Meningkatkan Kinerja di 2025
PT Madusari Murni Indah Tbk, yang lebih dikenal dengan nama Molindo, telah merencanakan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun 2025. Salah satu langkah utama yang diambil adalah pengalokasian anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 80 miliar.
Fokus pada Peningkatan Fasilitas dan Efisiensi
Direktur Madusari Murni Indah, Jose G. Tan, menjelaskan bahwa anggaran capex ini akan digunakan untuk melakukan upgrade pada fasilitas manufaktur, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengembangkan produk baru melalui riset dan pengembangan. Dalam penjelasannya, Jose menegaskan, “Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk melalui upgrade fasilitas manufaktur.”
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Molindo menganggarkan capex sekitar Rp 30 miliar, dengan realisasi sebesar Rp 19,4 miliar. Sebagian besar dana capex yang digunakan sebelumnya difokuskan pada modifikasi dan pemulihan peralatan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Target Pendapatan yang Ambisius
Dengan adanya peningkatan anggaran capex, Molindo optimis dapat meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun 2025. Emiten yang bergerak di bidang produksi etanol ini menargetkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,44 triliun. Donny Winarno, Direktur Madusari Murni Indah, menyatakan bahwa target pendapatan ini mencerminkan pertumbuhan sekitar 5% dibandingkan capaian tahun lalu.
Donny juga memproyeksikan bahwa kinerja perusahaan akan terbantu oleh peningkatan volume ekspor, diversifikasi pasar, dan peluang penggunaan bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN). Ia menambahkan, “Kami sangat optimistis, ada permintaan yang lumayan besar dari beberapa pasar ekspor. Kami juga sedang menunggu potensi dari pemakaian bioetanol di Indonesia.”
Pemulihan Setelah Penurunan Kinerja
Menarik untuk dicatat, Molindo berupaya untuk kembali memulihkan kinerjanya setelah mengalami penurunan di tahun 2024. Pendapatan bersih Molindo turun 4,86% secara tahunan dari Rp 1,44 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,37 triliun pada 2024. Selain itu, laba bersih perusahaan juga merosot hingga 84,49% dari Rp 83,51 miliar menjadi Rp 12,95 miliar.
Jose G. Tan menjelaskan bahwa penurunan kinerja pada tahun 2024 disebabkan oleh penurunan permintaan etanol food-grade berkualitas tinggi. Hal ini berujung pada pelemahan harga etanol baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, kenaikan biaya bahan baku, seperti molasses, yang meningkat hingga 15% selama musim giling gula, turut mempengaruhi margin keuntungan.
Proyeksi Positif untuk 2025
Namun, memasuki tahun 2025, Jose optimis bahwa Molindo dapat memperbaiki kinerjanya. Salah satu faktor pendorongnya adalah normalisasi harga molasses dan perbaikan harga produk etanol. Optimisme ini terlihat dari pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama 2025, di mana pendapatan Molindo mengalami peningkatan 19,56% dari Rp 306,18 miliar menjadi Rp 366,07 miliar.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih Molindo juga mengalami kenaikan 28,24% dari Rp 5,77 miliar menjadi Rp 7,40 miliar hingga Maret 2025. Jose menekankan pentingnya efisiensi, ekspansi segmen baru, dan penguatan pasar ekspor untuk mempertahankan tren positif tersebut.
Strategi Pemasaran dan Tantangan yang Dihadapi
Dalam upaya memperluas pemasaran produk, Donny menambahkan bahwa Molindo akan fokus pada niche market untuk konsumen yang membutuhkan etanol berkualitas tinggi. Perusahaan juga terbuka untuk memperluas segmen baru, baik dalam bidang minuman maupun bahan bakar.
Namun, tantangan tetap ada. Beberapa masalah yang dihadapi industri etanol antara lain kelebihan pasokan domestik, tarif nol untuk impor dari Pakistan, serta regulasi ekspor yang belum optimal. Oleh karena itu, Molindo memilih untuk memasuki pasar niche dengan margin keuntungan yang lebih tinggi, khususnya di pasar internasional.
Selain itu, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan dukungan pemerintah terhadap penggunaan bioetanol menjadi peluang strategis yang dapat mendukung pertumbuhan ekspor di masa depan. Dengan langkah-langkah ini, Molindo berharap dapat mencapai target yang ambisius dan mengembalikan kinerja perusahaan ke jalur yang positif.